Proyek pembangunan Jalan Tol Padang Pekanbaru sendiri direncanakan lintasannya akan membentang sepanjang 254 km dan terbagi dalam 6 (enam) seksi pembangunan. Adapun progresnya, Jalan Tol Padang Pekanbaru telah memiliki 1 (satu) seksi jalan tol yang telah rampung pembangunannya dan 2 (dua) lainnya sedang dalam tahap konstruksi.
Seksi yang sedang dalam tahap pembangunan tersebut adalah Jalan Tol Bangkinang – Pangkalan dan Jalan Tol Padang – Sicincin.
Dengan demikian 3 (tiga) seksi dari Jalan Tol Padang Pekanbaru akan segera rampung dalam beberapa waktu ke depan. Meski demikian, Sumatra Barat dikabarkan akan memulai pengerjaan proyek pembangunan jalan tol baru dalam waktu dekat. Seksi yang akan coba didorong pembangunannya oleh Pemerintah Sumatra Barat adalah Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan.
Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan sendiri direncanakan akan memiliki panjang 46 km dan menjadi seksi ke 4 (empat) dari Jalan Tol Padang Pekanbaru. Sebelumnya, Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan sempat ramai diberitakan usai mendapat penolakan dari sejumlah kelompok masyarakat di Sumatera Barat. Sejumlah kelompok masyarakat tersebut menginginkan jika trase Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan dialihkan ke lokasi lain agar daerahnya tidak dilintasi oleh proyek jalan tol.
Adapun daerah yang mendapat penolakan dari masyarakat tersebut termasuk dalam paket satu pengerjaan Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan.
Japan International Cooperation Agency (JICA) selaku pemberi dana pembangunan Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan pun mengabulkan permintaan tersebut. Pemindahan trase Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan pun dilakukan dan hingga saat ini lokasi baru tersebut belum diketahui.
Meski demikian, paket dua dan tiga dari proyek Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan tidak mengalami masalah sebagaimana yang dialami oleh paket satu. Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan arahan terkait situasi tersebut.
Kementerian PUPR menyarankan jika proses pembangunan Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan mulai dikerjakan untuk paket dua dan tiga.
Meski paket satu masih dalam pencarian solusi terbaik, pembangunan paket dua dan paket tiga tersebut mendapat lampu hijau untuk memulai proses konstruksinya. Pihak pemerintah juga memberikan saran lain agar sejumlah dokumen terkait segera diselesaikan dan pembangunan jalan tol pun dapat dieksekusi tanpa hambatan.
Adapun sejumlah dokumen yang diharapkan dapat dipenuhi segera tersebut diantaranya dokumen AMDAL terkait analisis mengenai dampak lingkungan. Serta, dokumen LARAP perihal laporan hasil akhir rencana alokasi pembebasan lahan yang diperlukan.
Dengan demikian, jika proyek pembangunan Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan mulai dikerjakan makan Riau dan Sumatera Barat akan segera tersambung melalui jalan tol.
Meski masih ada seksi Jalan Tol Pangkalan – Bangkinang yang harus diselesaikan agar benar-benar tersambung badan jalan tolnya, setidaknya kini Riau dan Sumatera Barat semakin dekat.
Sebagai informasi tambahan, pihak dari Jepang yaitu JICA adalah pemberi dana pinjaman kepada Pemerintah Indonesia untuk pembangunan Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan.
JICA sendiri juga ke depannya akan terlibat dalam proses pembangunan konstruksi pada proyek Jalan Tol Payakumbuh Pangkalan.
Sumber : HARIANHALUAN.COM