(Kendari) Sijari.net – 28/11/2023 Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Menyoroti POlDA SULTRA untuk menangani kasus Kematian salah satu nelayan dari insiden penembakan di cempeda Konawe Selatan Prov Sulawesi tenggara
Menurut ketua Himpunan Nelayan seluruh Indonesia (HNSI) Sulawesi Tenggara Laode Muh.Izat inseden penembakan 4 nelayan di cempeda Konawe Selatan provinsi Sulawesi tenggara adalah pelanggaran HAM tidak dibenarkan seorang APH membunuh, masyarakat sipil
“Insiden penembakan di cempeda Konawe Selatan yang dilakukan oknum Polairut merupakan pelanggaran HAM, tidak bisa benarkan oleh apapun apalagi Dali pembelaan, kalau memang oknum Polairut mau membela diri semestinya melakukan pelumpuhan bukan pembunuhan, sementara jelas terpampang di pisik korban tidak hanya ada bekas tembakan tetapi dibagian tangan korban terpotong, ini benar-benar tindakan yang tidak bisa di toleransi” tuturnya kepada wartawan kami Ahad 25/11/2023
Lanjutnya “kasus ini suda ada di tangan APH polda Sultra dan pelaku nya suda ditahan, sehingga ini kami akan terus kawal dan pantau perkembangan kasusnya, karena sampai hari ini, belum ada keberanian pihak POLDA menyampaikan secara publik pokok perkara dan perkembangan kasusnya, sehingga Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia HNSI Sultra mendesak POLDA SULTRA untuk mengusut tuntas dan mengutamakan keadilan, semua proses pengusutan harus transparan kepada pihak keluarga korban maupun kepada masyarakat umum, sekarang saatnya polri jujur jika ada polisi yang salah disampaikan secara terbuka”
Kami juga suda berkoordinasi dengan DPP dan insha Allah, dalam waktu dekat ini tim kuasa dari DPP akan ke Sultra, dan kami sementara ini Masi melakukan koordinasi dan penjajakan kepada pihak² terkait, tutupnya

