Hijaukan Dumai, Pertamina Kilang Dumai Tegaskan Komitmen Keberlanjutan Lingkungan

(Dumai) Sijjari.net – Suara riuh siswa SMP Negeri 20 Dumai pagi itu berpadu dengan desir angin laut dari pesisir Mundam. Di bawah terik matahari, tangan-tangan muda menanam bibit pohon ke tanah, sementara di tepi pantai, sekelompok relawan menancapkan ratusan mangrove di lumpur basah. Semua bergerak serempak dalam satu semangat menghijaukan Dumai.

Aksi hijau itu bukan sekadar kegiatan seremonial. Ia menjadi cermin komitmen PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai untuk terus berkontribusi nyata dalam menjaga keberlanjutan dan kelestarian lingkungan di wilayah operasinya. Melalui kolaborasi lintas sektor, Pertamina Kilang Dumai kembali menunjukkan peran pentingnya sebagai korporasi energi yang tak hanya memproduksi bahan bakar, tetapi juga “menyuburkan” kehidupan.

Pada Sabtu (6/9), Pertamina Kilang Dumai menggandeng berbagai pihak — mulai dari Polsek Medang Kampai, Universitas Pertamina, lembaga pendidikan, komunitas Patrapala, hingga pemerintah kelurahan — untuk menggelar gerakan penanaman 1.000 pohon di dua lokasi strategis: SMP Negeri 20 Dumai dan pesisir Kelurahan Mundam.

ESG Bukan Sekadar Wacana

“Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Kilang Pertamina Dumai serta upaya kami dalam mengimplementasikan nilai-nilai ESG untuk mendukung capaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs),” ujar Agustiawan, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Dumai.

Baginya, gerakan menanam pohon bukan sekadar kegiatan simbolik, melainkan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan iklim dan membangun kesadaran generasi muda terhadap pentingnya pelestarian lingkungan.

Di halaman SMP Negeri 20 Dumai, bibit pohon kabau, kempas, dan jambu hutan ditanam bergiliran oleh para pelajar dan relawan. Sebagian bibit bahkan mereka bawa pulang untuk ditanam di rumah. “Kami ingin agar setiap pohon yang tumbuh menjadi simbol harapan baru, bahwa masa depan hijau bisa dimulai dari sekolah,” lanjut Agustiawan.

Dari Nursery Patra Seroja ke Seluruh Dumai

Program ini juga menjadi wujud keberhasilan Kilang Pertamina Dumai dalam mengelola hutan pembibitan (nursery) di Patra Seroja Eco-Edupark — kawasan edukasi lingkungan yang kini menjadi sumber bibit bagi kegiatan penghijauan di Dumai.

Menurut Rachmat Haris Firmansyah, Section Head Environment–HSSE PT KPI Unit Dumai, seluruh bibit yang ditanam berasal dari nursery tersebut. “Kami ingin turut serta melahirkan generasi muda yang peduli terhadap alam dan lingkungan. Dari sini, kami belajar bahwa tanggung jawab perusahaan bukan hanya pada produksi energi, tapi juga energi kehidupan yang lebih hijau,” jelasnya.

Haris menegaskan bahwa program lingkungan di bawah fungsi HSSE bukan proyek jangka pendek. “Semua langkah kami diarahkan untuk memastikan keberlanjutan. Tidak berhenti di tanam, tapi berlanjut dengan pemeliharaan dan edukasi,” katanya.

Kolaborasi Multipihak: Kekuatan yang Menyatu

Kegiatan ini turut melibatkan Polsek Medang Kampai, yang melihat penghijauan sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan ekosistem sosial. Kapolsek Medang Kampai, Iptu Suprijal, menilai gerakan 1.000 pohon ini adalah bentuk nyata sinergi antara aparat, korporasi, dan masyarakat.

“Aksi ini sejalan dengan program Kapolda Riau yang peduli terhadap lingkungan untuk mencegah kerusakan akibat karhutla. Kami ingin Generasi Z ikut serta menjaga lingkungan, karena Polri kini tidak hanya fokus pada keamanan, tetapi juga pelestarian,” ujarnya.

Kolaborasi serupa juga terjadi di pesisir Kelurahan Mundam. Di lokasi ini, Agent of Change (AOC) PT KPI Unit Dumai bersama Universitas Pertamina melaksanakan Gerakan Penanaman Mangrove untuk Mewujudkan Environmental Sustainability di Pesisir Dumai.

CEO AOC PT KPI Unit Dumai, Syahril Aditya Ginanjar, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program AOC Peduli Lingkungan yang membawa semangat “Tumbuh Bersama, Tangguh Bersama”.

“Sebagai katalisator perubahan, kami ingin memastikan setiap kegiatan memiliki dampak berkelanjutan. Kami tidak berhenti pada tanam hari ini, tapi terus mendampingi agar kawasan pesisir makin tangguh,” tegasnya.

Sinergi Akademisi dan Korporasi

Dukungan terhadap kegiatan tersebut juga datang dari kalangan akademisi. Assoc. Prof. H. Arif Murti Rozamuri, B.B.A., M.Sc., Ph.D, selaku ketua pelaksana dari Universitas Pertamina, menyoroti pentingnya kolaborasi triple helix — antara kampus, perusahaan, dan pemerintah.

“Penanaman mangrove bukan hanya bermanfaat secara ekologis, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pesisir Dumai,” ujarnya. Ia menyebut, mangrove yang tumbuh akan memperkuat garis pantai, mencegah abrasi, sekaligus membuka potensi ekonomi baru berbasis ekowisata.

Kegiatan ini turut diikuti oleh pelajar dan mahasiswa dari SMP Negeri 20 Dumai, Universitas Dumai, Institut Teknologi dan Bisnis Riau Pesisir (ITB RP), serta STIE Tuah Negeri, disertai para guru dan dosen. Mereka bukan sekadar peserta, tetapi juga calon penerus gerakan cinta lingkungan yang diharapkan mampu menjaga keberlanjutan bumi.

Dukungan Pemerintah dan Masyarakat

Lurah Mundam, Adi Aprianto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa abrasi telah lama menjadi ancaman serius di wilayahnya. Karena itu, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat perlindungan pesisir.

“Selama ini kami berjuang menjaga garis pantai. Kehadiran Pertamina dengan program lingkungan seperti ini sangat membantu dan memberi semangat baru bagi masyarakat kami,” katanya.

Ia menambahkan, kegiatan ini juga sejalan dengan program Bedelau Minapolitan, bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kilang Pertamina Dumai yang selama ini aktif mendukung pemberdayaan masyarakat pesisir.

Aksi penghijauan dan penanaman mangrove di Mundam juga mendapat apresiasi dari Wakil Wali Kota Dumai Sugiyarto dan Ketua DPRD Kota Dumai Agus Miswandi, yang menilai kegiatan ini mampu menggerakkan banyak pihak untuk bersama menjaga bumi.

Hijaukan Hati, Lestarikan Bumi

Di ujung kegiatan, lumpur di kaki para relawan mengering perlahan. Di antara barisan mangrove kecil yang baru ditanam, semangat besar tumbuh bersama akar-akar muda yang menembus tanah.

Bagi Kilang Pertamina Dumai, keberlanjutan bukan hanya slogan, tapi cara pandang dan budaya kerja yang terus dijaga.

Melalui komitmen terhadap Environmental, Social, and Governance (ESG), Pertamina membuktikan bahwa tanggung jawab lingkungan dapat berjalan seiring dengan produktivitas energi nasional.

Program seperti ini menjadi bukti bahwa korporasi energi milik bangsa mampu bertransformasi menjadi agen perubahan menghadirkan energi yang tidak hanya menerangi negeri, tetapi juga menghijaukan bumi.

“Menanam satu pohon berarti menanam harapan,” ujar Agustiawan menutup kegiatan. “Dan bagi kami, setiap harapan itu adalah energi kehidupan.”

Penulis : Muhammad Ali Akbar

Pos terkait