Semangat Hari Tani 2025: Kilang Pertamina Dumai Sulap Lahan Gambut Jadi Sumber Ekonomi Petani

(Dumai) Sijari.net – 25 September 2025 Di atas lahan bekas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kini telah telah hijau ditumbuhi berbagai tanaman hortikultura, tumbuh sebuah harapan baru bagi masyarakat di Kota Dumai. Melalui program Pemberdayaan Petani Lahan Gambut, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai atau Kilang Pertamina Dumai menghadirkan energi perubahan sekaligus memberikan manfaat nyata kepada petani-petani lokal.

Program ini merupakan bagian dari komitmen TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan, pembangunan ekonomi lokal, dan rehabilitasi lahan pasca-Karhutla. Dirintis bersama Kelompok Masyarakat (Pokmas) Alam Tani pada 2022, program awalnya difokuskan pada penataan lahan pasca-Karhutla. Memasuki tahun berikutnya, program mulai berkembang dengan membudidayakan sorgum serta tujuh varietas tanaman lainnya, mulai dari cabe, jagung, kacang panjang, kopi, matoa, coklat, hingga okra yang bernilai jual tinggi Karena diminati hingga pasar global, seperti Jepang juga ditanam di lahan tersebut.

Kelompok yang beranggotakan 15 petani ini berhasil mengelola lahan seluas 10 hektare di kawasan tepian Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur. Satu hektare di antaranya ditanami okra, yang kini menjadi komoditas unggulan karena masa tanamnya singkat dan potensi pasarnya menjanjikan. Pada pekan ketiga Juli lalu, Pokmas Alam Tani berhasil memanen okra sebanyak 20 kg. Hasil panen dipasarkan ke berbagai pasar tradisional di Kota Dumai, seperti Pasar Pulau Payung, Pasar Bundaran, dan pasar tradisional lainnyagkat, sekitar 45 hari untuk panen pertama. Setelah itu, tanaman akan berbuah kembali dan bisa kita panen lagi hingga 8–9 bulan sebelum diganti tanaman baru. Harga pasarnya pun stabil, berkisar Rp20.000–25.000 per kilogram, sehingga ini cukup menjanjikan,”ungkapnya.

Senada, Rudi, Ketua Pokmas Alam Tani, menceritakan awal kolaborasinya dengan Kilang Pertamina Dumai yang dahulunya adalah seorang petani sawit, kini ia telah bertransformasi menjadi petani yang sukses mengembangkan pertanian di lahan gambut. “Awalnya kami mengelola lahan seadanya karena keterbatasan yang ada. Kemudian bertemu salah satu tim CSR Pertamina Dumai yang mengajak kami berkolaborasi dalam rehabilitasi Karhutla sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian. Sejak itu, semangat kami tumbuh seiring bantuan, pendampingan, dan pelatihan yang terus diberikan oleh CSR PT KPI RU II Dumai,” ujarnya.

Agustiawan, Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI RU II Dumai menyatakan bahwa sebagai bagian dari entitas bisnis Pertamina, Kilang Dumai tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan energi, tetapi juga berkomitmen memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi melalui program pemberdayaan dan CSR.

“Sektor pertanian memiliki peranan penting karena menopang ketahanan pangan nasional sekaligus memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kami sepenuhnya menyadari bahwa peran kami tidak hanya menjaga kelancaran operasi kilang untuk menyediakan energi, dan inisiatif ini merupakan upaya nyata kami di tingkat lokal,” ungkapnya.

Program yang telah berjalan selama kurang lebih 3 tahun ini tak hanya melindungi 10 ha lahan dari ancaman karhutla, tapi juga berdampak pada perekonomian para petani dengan peningkatan pendapatan petani 7 juta perbulan. Selain itu, Kilang Pertamina Dumai juga terus berupaya mendorong peningkatan pendapatan hal tersebut melalui pelatihan diversifikasi produk, salah satunya Sorgum.

Pada 4 Februari lalu, Kilang Dumai menggelar pelatihan pembuatan mi sehat dari sorgum bagi istri-istri petani dan warga sekitar, menghadirkan pakar Ketua Koperasi Sorghum Nusantara, Yudith Sriwulandari, sebagai tutor. Kini, peserta mampu mengolah tepung sorgum menjadi berbagai produk lezat dan sehat, seperti spageti dan mi ayam. Selain itu, hasil panen sorgum Pokmas Alam Tani juga diintegrasikan melalui kolaborasi dengan kelompok Sehati yang kini berkembang menjadi UMKM Wirani Rejosari, menghasilkan inovasi pangan seperti cookies, brownies, dan keripik sorgum.

Bertepatan dengan Hari Tani Nasional setiap 24 September, momentum ini menjadi refleksi bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung kesejahteraan petani lokal, ketahanan pangan, dan keberlanjutan lingkungan. Pertamina melalui Kilang Dumai konsisten hadir lewat pendampingan, pelatihan, dan akses pasar, menegaskan komitmen memperkuat peran petani sebagai pilar pembangunan nasional serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.

“Kami percaya bahwa keberhasilan program ini adalah hasil kolaborasi. Hari Tani Nasional menjadi pengingat bahwa sektor pertanian punya peran besar dalam membentuk realitas sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Pertamina berkomitmen terus hadir mendampingi petani lokal agar tumbuh bersama dan berdaya,” pungkasnya.

Keberhasilan Pokmas Alam Tani binaan Kilang Pertamina Dumai menjadi bukti nyata bahwa dukungan kepada petani lokal melalui program pendampingan yang inklusif dan berkelanjutan, serta komitmen kolaboratif dalam rehabilitasi lahan gambut pasca-Karhutla, mampu mengembalikan lahan menjadi produktif bila dikelola dengan tepat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *